Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perluasan operasi militer di Gaza, Palestina, yang menargetkan penyitaan wilayah luas untuk dimasukkan ke dalam zona keamanan Israel. Operasi ini termasuk pengusiran besar-besaran penduduk Gaza dari zona pertempuran, tetapi rincian lebih lanjut tidak diungkapkan.
Tindakan yang Ditetapkan:
-
Sasaran Serangan: Melibatkan penghancuran teroris, infrastruktur teror, dan penyitaan wilayah luas.
-
Perintah Evakuasi: Penduduk di wilayah Rafah selatan Gaza diinstruksikan untuk meninggalkan rumah mereka dan pindah ke utara.
Konteks dan Ancaman Sebelumnya:
-
Rencana Serangan Darat: Israel sebelumnya merencanakan serangan darat besar di Gaza, melibatkan puluhan ribu tentara untuk menduduki sebagian besar wilayah Palestina.
-
Situasi Terkini: Pemboman udara terus dilakukan, dengan puluhan orang tewas termasuk wanita dan anak-anak.
Respons dan Upaya Diplomatik:
-
Intervensi Mesir dan Qatar: Upaya untuk mencapai gencatan senjata baru, namun usulan pembebasan lima sandera tidak disetujui oleh Israel.
-
Isu Sandera: Pembebasan 24 sandera yang masih ditahan menjadi salah satu tuntutan Israel.
Dampak dan Kekhawatiran Internasional:
-
Korban dan Krisis Kemanusiaan: Lebih dari 50 ribu warga Gaza tewas, ratusan ribu terluka, dan jutaan mengungsi. Kekurangan makanan dan ancaman kelaparan di tengah blokade.
-
Kritik dan Penyaringan Bantuan: PBB menyatakan keprihatinan atas krisis kemanusiaan dan hampir habisnya persediaan makanan di Gaza.
Protes dan Tuntutan Lokal:
-
Reaksi Dalam Negeri: Sebagian masyarakat Israel menuntut kesepakatan pembebasan sandera daripada eskalasi konflik.
-
Kelanjutan Pengamanan: Ancaman akan penempatan permanen pasukan di Gaza hingga pembebasan seluruh sandera yang ditahan.
Pemerintah Israel juga dihadapkan pada tekanan internasional dan tuntutan untuk menjaga proporsi dan kemanusiaan dalam tindakan militer mereka di Gaza.